Secara kuantitatif Multimedia Interaktif (MMI), mampu memberikan
transfer informasi lebih banyak jika dibandingkan dengan pengunaan media
tunggal. Namun pertanyaannya apakah secara kualitatif MMI bisa
menghasilkan pembelajaran yang lebih baik, dalam arti pembelajaran yang
bermakna (meaningfull) ?. Yang penulis maksud dengan pembelajaran yang
bermakna bukan hanya melihat tingkat retensi (daya ingat), tetapi sampai
pada tingkat pemahaman tentang materi pembelajaran. Menurut Richard E.
Mayer (2009:24) memahami merupakan kemampuan untuk menggunakan materi
tersaji dalam situasi baru. Sehingga untuk mengukur prestasi siswa dalam
pembelajaran yang bermakna adalah mengkur kinerja pada tingkat retensi
dan kinerja pada tingkat transfrer.
Ada 4 (empat) alasan mengapa MMI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu :
- MMI dapat membuat pembelajaran lebih aktif, yakni mampu meningkatkan aktivitas kognitif siswa, bukan hanya aktivitas fisik saja. Aktivitas kognitif adalah aktivitas otak untuk bernalar menggunakan MMI tersebut. Sampai pada suatu tingkat dimana siswa mampu utntuk memecahkan masalah yang dihadapi pada kondisi yang berbeda. Riset-riset tentang pembelajaran menunjukkan prestasi siswa bisa ditingkatkan melalui pembelajaran yang merangsang aktivitas kognitif siswa selama pembelajaran dari pada aktvitas perilaku fisik siswa dalam pembelajaran.
- MMI mampu memberikan bimbingan kognitif dan bertindak sebagai komunikator. Sebagaimana kita ketahui bahwa tujuan dari MMI bukan hanya menyampaikan informasi kepada siswa, tetapi juga memberikan bimbingan bagaimana memproses informasi yang disajikan, yakni menentukan apa yang harus diberi perhatian, bagiamana menghubungkan dengan pengetahuan yang terdahulu. Dalam hal ini multimedia sebagai sense-making guide, yaitu alat bantu bagi konstruksi pengetahuan. Konstruksi pengetahuan memberi lebih banyak konsepsi yang berguna bagi pembelajaran dan membantu siswa memahami dan menggunakan apa yang telah mereka pelajari.
- MMI memberikan stimulus dalam 2 saluran sensorik yakni auditorial (verbal) dan saluran visual. Menurut teori belajar pembelajaran yang menggunakan 2 saluran sensorik otak lebih mampu untuk meningkatkan pemahaman siswa daripada hanya 1 saluran sensorik saja. Tingkat pemahaman siswa akan terbentuk apabila ia mampu menghubungkan dan menampilkan hubungan sebab akibat antara apa yang ada di saluran auditorial dengan apa yang diproses pada saluran visual. Sehingga MMI mempunyai potensi untuk menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam daripada hanya menggunakan media tunggal.
- MMI meningkatkan tingkat pemahaman siswa. Menurut Menurut Richard E. Mayer (2009:111) tingkat pemahaman siswa yang diajarkan menggunakan MMI dan menggunakan verbal atau teks saja. siswa yang belajar dengan kata-kata (verbal) dan gambar (visual) atau dengan menggunakan Multimedia Interaktif akan menghasilkan lebih banyak jawaban kreatif atas pertanyaan-pertanyaan dari pada siswa yang belajar menggunakan kata-kata saja atau ceramah saja, artinya bahwa MMI dapat menghasilkan 89% lebih banyak solusi kreatif daripada siswa yang belajar dengan kata-kata saja (E Mayers, Richard, 2009 : 112)
No comments:
Post a Comment